Seorang ibu rumah
tangga bertanya lewat FB-ku:
“Pak arda, klo suami mudah
marah sama istrix, mudah sekali berkata kasar pada istrinya, itu knp siy pak?”
“Trus bgmn seharusnya istri harus menyikapi perlakuan suami sprti it?”
* *
Bila suami mudah marah,
maka dampaknya sering kali dalam rumah tangga muncul perselisihan karena
perbedaan karakter, kesukaan, pandangan dll.
Banyak pasangan suami
istri yang baru dapat menyadari karakter asli dari pasangan mereka setelah
hidup bersama sekian tahun. Jika ternyata suami Anda mempunyai sifat yang
gampang marah, jangan buru- buru berputus asa dan berpikir bahwa suami Anda
tersebut telah banyak berubah dari yang Anda kenal dulu.
Untuk membuat suasana
di rumah tetap nyaman dan harmonis, ada baiknya Anda mencoba menerapkan hal
dibawah ini:
Untuk itu, jalan
keluarnya yang pertama adalah mencari penyebab munculnya rasa marah itu. coba cari tahu kira-kira kenapa suami itu jadi marah? Apakah penyebab masalahnya karena ada permasalahan di kantor atau tempat kerja? Atau karena suasana rumah
tangga yang tidak nyaman. Kondisi
seperti itu, tentu dapat mengakibatkan stres. Dan stres ini, diantara orang
mudah marah dan tersinggung.
Jangan menanggapi
kemarahan suami dengan kemarahan yang lebih besar. Tidak ada salahnya jika
sekali kali mengalah dan bersabar demi kebaikan bersama. Setelah semua reda,
tanyakan pada suami dengan lembut untuk mengetahui penyebab kemarahan. Cobalah
untuk menyelesaikan persoalan itu bersama-sama.
Kedua, istri hendaknya berusaha untuk
meredakan marah sang suami. Jalinlah komunikasi
lebih erat dan hangat dengan suami. Ada kemung kinan bahwa sikap marah suami adalah
karena kurangnya komunikasi, yang akhirnya memicu salah pengertian.
Coba perlihatkan kasih sayang sebagai seorang istri yang solehah. Yakni
dengan jalan kita berusaha empati dan bersikap ramah dan
tersenyum yang menyejukan hati suami,
sehingga keadaannya menjadi lebih baik. Suami menjadi tidak marah-marah lagi. Jangan sampai kita malah justru mengkeruhnya.
Sejukkanlah hati suami
dengn perlakuan yg lembut dan menenangkan, mungkin suami sedang menghadapi
masalah di tempat kerja atau masalah yang lain.
Allah mengingatkan
kita dalam firmanNya: “Wahai orang-orang
yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang
menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu
memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (merek) maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghabun: 14)
Artinya, coba
komunikasikan baik-baik kenapa bisa menjadi marah tersebut. Jangan sampai
karena hal yang kecil, masalahnya jadi berlarut-larut. Jangan kemarahan dibalas
dengan kemarahan. Ayat di atas mengajarkan kita agar memaafkan.
Ketiga, berdoa kepada
Sang Pemilik Segalanya agar dimudahkan menghadapi masalah tersebut dan dapat
mengatasinya dengan baik. Coba selalu ingatkan suami untuk bersabar dan jangan
cepat marah dalam menghadapi persoalan apapun, karena setiap persoalan itu
tidak akan terselesaikan hanya dengan marah. Di dalam sebuah kesulitan itu,
sesungguhnya diapit oleh dua kemudahan. Jadi, pasti ada jalan ke luarnya. Yuk…,
beri semangat terus suami Anda!
Akhirnya, bila suami masih
suka memukul tanpa sebab atau karena perkara yang kecil, bacakan kepadanya
hadits di bawah ini dengan kata-kata yang lembut.
Rasulullah bersabda: “Salah
seorang di antara kalian memarahi istrinya, lalu memukul istrinya seperti
memukul budaknya, boleh jadi dia akan mengumpulinya pada malam harinya.”
(HR. Al-Bukhari, 15/288)
Jadi, bila suami Anda
memiliki sifat arif tentu tidak berbuat seperti itu. Sebab, bagaimana mungkin
dia marah, berkata kasar dan memukul, tapi mengumpuli istrinya di malam hari?
Waalahu’alam.***
Bagaimana menurut Anda?