Haidh Di Penghujung Ramadhan.
Haidh bagi wanita adalah suatu keniscayaan..
Haidh untuk wanita merupakan anugerah kenikmatan..
Jangan diingkari apalagi di sesali..
Walaupun terjadi di penghujung bulan suci..
A. Ketetapan Allah.
Tatkala Aisyah bersedih sebab kedapatan haidh ketika berhaji..
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Perkara ini (haidh) adalah suatu ketetapan yang Allah berikan kepada kaum wanita
فَافْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
"Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji kecuali thawaf di Ka'bah hingga engkau bersih.."
(HR. Bukhari: 305, Muslim: 1211)
Bagi hamba yang beriman..
Berkurangnya kesempatan beribadah merupakan kesedihan..
Namun bukanlah menjadi penghalang..
B. Berbuat Apa?
Juwaibir berkata bahwa dia pernah bertanya pada adh-Dhahak rahimahullahu ta'ala,
"Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tertidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar…?"
Adh-Dhahak pun menjawab, "Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian..
Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadar…" (Lathaiful Ma'arif: 341)
Diantara amalan yang dapat dilakukan:
1) Memperbanyak dzikir, doa dan istighfar, terutama doa yang dianjurkan saat lailatul Qadr.
2) Membaca Al-Qur'an tanpa menyentuh langsung mushhaf (misal gunakan pelapis)
3) Bersedekah kepada sesama,
4) Mempersiapkan sahur dan berbuka bagi keluarga,
5) Beragam amal kebajikan lainnya
C. Bahagia Amal Diterima.
Fudhalah bin 'Ubaid berkata,
"Bila saja aku mengetahui Allah menerima dariku satu amalan kebaikan walaupun kecil sedikit..
tentu lebih aku sukai dari dunia dan seisinya..
karena Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa"
(QS. Al-Maidah: 27)
Tiada alasan bagi wanita haidh untuk melemah dalam beramal kebajikan..
@sahabatilmu