HITUNG-HITUNGAN
Seorang kawan saya bercerita tentang salah satu orang tua santri yang mondok di pesantren nya. Yah, kawan saya memang sudah punya pesantren tahfidz di Bekasi, namanya Ustadz Abdurrahim. Bedanya dengan saya, saya juga punya pesantren, tapi pesantren kilat. Hehe.
Walhasil dari perbincangan dengan orang tua santri tersebut, terbuka lah kisah menarik ternyata beliau pergi haji setiap tahun. Jadi jika ditotal sudah 30 kali beliau pergi haji. Begini kira-kira percakapan nya.
"Pak haji, apa kira-kira amalan Bapak kok Allah buka pintu rezeki gampang banget buat bapak sampai haji bisa tiap tahun ?"
"Saya juga ndak tau Ustad, semua ibadah saya biasa-biasa saja. Sama seperti orang lain"
"Masa sih pak, pasti ada satu dua yang lebih, dibandingkan orang lain"
"Ya semua biasa Ustad, kecuali shalawat. Saya memang sejak dulu suka sekali membaca shalawat kepada Nabi. Kalau untuk shalawat, saya baca sebanyak-banyaknya sepanjang hari saya sendiri juga gak tau berapa jumlahnya"
Subhanallah. Begitulah keberkahan shalawat kepada Rasulullah. Mari kita mulai habbit baru, kebiasaan baru, membaca shalawat setiap hari. Jangan bilang gak punya waktu untuk Rasulullah. Jangan hitung-hitungan sama Rasulullah.
Hikmah dari kisah kawan saya tersebut adalah :
Kalau kita tidak hitung-hitungan dengan Allah dan Rasul Nya, dapat dipastikan Allah dan Rasul Nya juga tidak akan hitung-hitungan dengan kita.
Wassalam.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
Seorang kawan saya bercerita tentang salah satu orang tua santri yang mondok di pesantren nya. Yah, kawan saya memang sudah punya pesantren tahfidz di Bekasi, namanya Ustadz Abdurrahim. Bedanya dengan saya, saya juga punya pesantren, tapi pesantren kilat. Hehe.
Walhasil dari perbincangan dengan orang tua santri tersebut, terbuka lah kisah menarik ternyata beliau pergi haji setiap tahun. Jadi jika ditotal sudah 30 kali beliau pergi haji. Begini kira-kira percakapan nya.
"Pak haji, apa kira-kira amalan Bapak kok Allah buka pintu rezeki gampang banget buat bapak sampai haji bisa tiap tahun ?"
"Saya juga ndak tau Ustad, semua ibadah saya biasa-biasa saja. Sama seperti orang lain"
"Masa sih pak, pasti ada satu dua yang lebih, dibandingkan orang lain"
"Ya semua biasa Ustad, kecuali shalawat. Saya memang sejak dulu suka sekali membaca shalawat kepada Nabi. Kalau untuk shalawat, saya baca sebanyak-banyaknya sepanjang hari saya sendiri juga gak tau berapa jumlahnya"
Subhanallah. Begitulah keberkahan shalawat kepada Rasulullah. Mari kita mulai habbit baru, kebiasaan baru, membaca shalawat setiap hari. Jangan bilang gak punya waktu untuk Rasulullah. Jangan hitung-hitungan sama Rasulullah.
Hikmah dari kisah kawan saya tersebut adalah :
Kalau kita tidak hitung-hitungan dengan Allah dan Rasul Nya, dapat dipastikan Allah dan Rasul Nya juga tidak akan hitung-hitungan dengan kita.
Wassalam.
⏲ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita !
Sumber: Arafat || Channel Telegram