"Tantangan, pada hakikatnya bukan untuk dihindari, melainkan justru untuk dilakoni. Hidup itu sendiri adalah tantangan, adalah masalah."[Arda Dinata].Kiat Meredam Gelisah Hati (Bagian 1)
Oleh: Arda Dinata
KEGELISAHAN terlahir akibat tidak adanya keseimbangan antara harapan dari hati, pikiran dan kenyataan. Adanya permasalahan hidup manusia muncul kepermukaan lebih disebabkan oleh hanya semata-mata dipersepsikan pada logika berpikir yang sempit. Itulah sebabnya, mengapa kebanyakan dari kita mendefinisikan masalah berupa kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi.
Bagaimana menurut Anda?
KEGELISAHAN terlahir akibat tidak adanya keseimbangan antara harapan dari hati, pikiran dan kenyataan. Adanya permasalahan hidup manusia muncul kepermukaan lebih disebabkan oleh hanya semata-mata dipersepsikan pada logika berpikir yang sempit. Itulah sebabnya, mengapa kebanyakan dari kita mendefinisikan masalah berupa kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi.
Lebih dari itu, harusnya
dalam hidup seorang mukmin segala apa yang terjadi dalam kehidupan ini
diposisikan semata-mata atas kehendak-Nya. Bukan mengandalkan semata-mata pada persepsi
akal manusia, sebab kadang kala akal ini terselimuti oleh tumpukkan
kotoran-kotoran hawa nafsu manusia itu sendiri.
Allah Swt dalam QS.
Taghaabun [64]: 11, mengingatkan kepada kita bahwa tidak ada suatu musibah pun
yang menimpa seseorang, kecuali dengan ijin Allah. Dan barangsiapa yang beriman
kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.
Ketidakadaan atau
tenggelamnya kesadaran pola pikir seperti itu, maka akan melahirkan kegelisahan
hidup manusia. Pasalnya bagi manusia model demikian tidak menyadari sepenuhnya
akan sunnatullah kehidupan manusia yang selalu dihadapkan pada sejumlah
besar tantangan.
Tantangan, pada
hakikatnya bukan untuk dihindari, melainkan justru untuk dilakoni. Hidup itu
sendiri adalah tantangan, adalah masalah. Mengapa kita mesti menghindar? Di
sinilah kadang-kadang kita lupa pada kesejatian diri. Di mana pun dan kapan pun
kita hidup, masalah dan tantangan akan selalu datang menjemput. Hidup adalah inheren,
sekaligus identik, dengan masalah dari tantangan itu sendiri. Kalau kita
menghadapinya dengan hati tegar dan ikhlas, semua masalah itu akan sirna. Kalau
kita tertelikung dengan masalah, sesungguhnya bukan masalah itu sendiri sebagai
masalah. Yang menjadi masalah adalah cara kita sendiri yang salah dalam menghadapi
masalah. (Maman Manhuri; 1997).
Bagi sebagian orang
kegelisahan hati itu muncul didasari oleh perilaku kita yang belum sampai ke
tingkat yakin akan sangat dekatnya pertolongan Allah. Artinya segala persoalan
dan kesulitan yang ada dan menimpa kita –sekecil apapun—justru seringkali
membuahkan rasa cemas dan gudah gulana yang membuat gelisah hatinya.
Kondisi
hati yang gelisah akan berdampak pada persepsi menyikapi hari demi hari
hidupnya dengan aneka keluh kesah, amarah, dan perilaku yang serba salah. Lebih
jauh kondisi ini menyebabkan hidup terasa sumpek, mumet, rumit, dan membuat
sakit kepala menghinggapi kita. Kesannya, segala yang tersaji di hadapan kita,
terasa semakin membebani hati dan pikirannya. [Bersambung ke bagian 2....]
Bagaimana menurut Anda?
Arda Dinata, pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam/ MIQRA Indonesia, www.miqraindonesia.com
Pusat Pustaka Ilmu, Inspirasi dan Motivasi Menjadi Orang Sukses
Jl. Raya Pangandaran Km. 3 Kec. Pangandaran - Ciamis Jawa Barat 46396
http://www.ardadinata.web.id